Perahu ku berlabuh di pulau dewata
Hujan mengguyur atap pesawat ku. Di
langit hanyalah tampak awan yang hitam serta menakutkan.Ku lihat dari luar
jendela dan yang ku lihat hanyalah awan itu tak ada yang lain.
Wajah ku kembali menatap kesekelilingku,
dan yang ada mereka terbalut hangat nya
hujan serta membayangkan mimpi-mimpi mereka masing-masing.
Waktu menunjukan 15 menit lagi aku akan
sampai. Segera ku rapihkan barang-barang yang ada disekeliling tempat duduk ku
untuk dimasukan ke tas mungkil ku. Ku pasang earphone ku dan tiba-tiba saja mp3
ku dengan nowplaying: perau kertas-maudy ayunda.
“ ku bahagia kau telah terlahir didunia
dan kau ada diantara milyaran manusia da ku bisa dengan radar k menemkanmu “
hatiku seaakan sangat bahagia,ketika menginjakan kaki ku di pulau dewata ini
yang terpasang ditelingaku adalah lagu favorite ku.
Ketika ku menginjakan kaki ku ke tanah.
Ku melihat pesawat di belakangku yang telah membawa ku dari bandara
soekarno-hatta sampai di bandara nungrah rai. Aku tersenyum senang dan dalam
hati aku berucap “ terimakasih pesawat ku “
Mataku terus berarah ke depan,mengantri
untuk mengambil kopor besar yang ku bawa. Suasana bandara ini sungguh sangat
ramai,banyak yang berdatangan untuk berlibur. Dan aku salah satu dari mereka.
Koper yang ku bawa dari jakarta-bali kini sudah berada di tangan ku,mendorong
ke tempat yang aku tuju ; keluar bandara.
Tak lama satu pesan di hp ku berdering.
Etha (bali)
“ gy … lo dimana ? gue udah dibandara
Cuma gue diluar nyaa.. gu tunggu yaaa :p ilsym :* “
Saat menerima pesan itu aku langsung
bergegas keluar bandara, segra ku mencari sosok etha. Di tengah kerumunan aku
mencari sosok sahabat ku; etha.
“etttthhaaaaa…” teriakan yang menukik
seperti suara pesawat yang ingin jatuh sampai-sampai semua orag menatap ke arah
ku dan kedua tangan nya sambil menutup telinga mereka.Begitu nyaring nya kah
suara ku? Aku rasa begitu.
Etha berlari dan langsung menutup mulut
ku yang daritadi berteriak menyebut nama nya.
“ gy.. jangan kayak orang gila ih..
suara lo nukik abis,sampe sampe gue malu banget.. sumpah yaa ga berubah-berubah
otak konslet lo “ ucap etha smbil mengacak-acak rambut ku.
“ huaahahaha.. kalo otak gue gak
konslet,gak akan gue sampai di bali dan keteu lo” ucapku sambil tertawa.
Selama diperjalanan ke rumah etha,kita
berdua saling bercerita smpai sampai lupa kalo sudah sampai rumah etha.
Sesampai dirumah etha…..
Pohon yang banyak mengelilngi rumah
etha,rumput yang hijau serta siap menyambu kedatananku sore ini.Tercium bau
dupa yang sangat harum.. Aku mencari dimana asal bau dupa tersebut. Dan yang ku
temukan adalah pura kecil yang berada di samping depan rumah etha dan ku lihat
ada sesosok perempuaan yang sedang sembahyang di pura tersebut. Aku mendekati
nya. Ku lihat banyak sesajan yang terhampar ketika ku menghampiri sosok wanita
tersebut. Dan ketka ia membalikan badan nya, wajah nya yang cantik sambil
memegang sesajen,rambut yang di cepol dan diselipkan satu bungan ditelinga nya;
ibu etha.
Aku kaget dan langsung memberikan salam
kepada nya “ badra sore tante” ucapku
yang agak sedikit menggunakan bahasa bali.
“ badra sore jua nak “ ucap mama
etha,dengan menatap diriku agak binggung. Dia diam sejenak,seperti nya dia lupa
diriku siapa.memang sudah lama sekali aku tak bertemu keluarga etha. Sudah 4 tahun aku berpisah dengan etha
dan keluarga nya. Sejak kejadian papah etha yang harus pindah bertegus ke
bali,dan sampai saat ini etha dan keluarga nya setuju untuk menetap dipulau
dewata ini .
“ inggih ampun kamu.. kugy kan?? Oka mama rita.. dari jakarta kan ? “ tanya nya
yang begitu panjang shingga membuat ku binggung harus yang mana dulu ku jawab.
“ iya tante nyang saking jakarta ‘ logat
baliku pun kluar,sedikit yang ku pelajari lewat kamus.
“ inggih rarisang rarisang manjing “
ucap nya.
Muka ku hanya melongo,apa itu arti nya?
Baru belajar sedikit… aku hanya diam dan ternyata mama etha hanya tersenyum dan
mengisyaratkan untuk masuk. Akupun masuk kedalam rumah nya. Etha yang hanya
tersenyum-senyum melihat pecakapan u dengan mama nya diluar rumah.
Nama ku kugy herzsiva.Yang jelas nama
panggilan ku adalah kugy. Terdengar aneh, tapi memang sudah bawaan lahir. Otak
ku memang sedikit koslet. Aku akan
menghabiskan liburan semester ku di pulau dewata ini, Bali. Hanya 2 minggu aku
berada disini untuk menghilangkan penat ku dijakarta serta tugas tugas sekolah
ku.
Malam itu aku berpesan pada etha. “ etha
besok antar aku ya ke pantai kuta,aku ingin sekali kesana.Tempat yang paling
pertama ingin ku kungjungi “ ucapku
Etha hanya membalas kata “iya” ku lihat
etha yang yang sudah tertidur di pelukan guling kesayangan nya dan aku yang
masih menanti hari esok untuk pergi ke kuta.
Suara alarm ku berbunyi. Mennjukan pukul
04.00 WITA. Segera ku mengambil air wudhu untuk melaksanakan kewajiban seorang
muslim; sholat subuh. Aku disini tak mendengar suara adzan karna masjid yang
sangat jarang dan penduduk disini mayoritas menganut agama hindu .
Pagi ini diawali dengan langit yang
indah serta cerah, matahari yang tak malu untuk menunjukan sinar nya serta
rumpu yang hijau di halaman etha siap menyambut pagi yang indah ini. Tercium
wangi dupa. Mata ku langsung terarah ke pura yang berada di samping halaman
rumah etha. Aku melihat mereka sedang bersembahyng. Sama apa yang aku lakukan
ketika subuh tadi. Aku melihat mamah etha, etha, adik nya dan ayah nya sedang
bersmbahyang bersama .
Mobil etha segera meluncur ke arah
pantai kuta dengan cepat. Bersama etha aku bisa ditemani oleh nya .
Terlihat
banyak orang yang mengunjungi pantai itu. Suara yang paling indah dan alami
adalah suara ombak. Saat ku berjalan sendiri mendekat ke pantai kaki ku terkena
air ombak yang sangat jernih. Segera ku berniat untuk menulis sepucuk surat dan
ku bentuk mejadi perahu. Tak juga ku mengabadikan nya memakai camera ku, yang
sudah kusiapkan dari jakarta khusus untuk bali.
Etha yang sedari tadi sibuk mencari
warung untuk membeli minuman dingin. Terlihat banyak turis yang berasal dari
banyak negara , ataupun para penjual yang berada di pinggiran pantai kuta.
Segera ku ke tepi,mengeluarkan secarik
kertas dan pulpen untuk menuliskan surat …
“ sesungguh nya hal yag paling ku
tunggukan saat ini adalah melihat sunst di pantai kuta ini. Saat ini aku
mengirimkan perahu kertas ku ke tengah pantai kuta.perahu kertas ku akan
berlabuh ke tagan yang tepat. Siapa yang menemukan surat ini aku harap dia
adalah pangeran hidupku. Dipantai kuta ini aku menulis surat ini.perahu ku siap
untuk berlabuh ke hati yang tepat. Selamat jalan …. “ isi surat yang ku bentuk
perahu.
Segera ku labukan tepat dimana sunset
tiba. Aku dan etha duduk di depan pantai yang luas. Segera ku hanyutkan perahu
kerta ku. Etha yang melihat ku mengggap aku seperti orang gila.
“ lo ngapain gy? Mau rtual yak? “ ucap
etha yg agak sdikit mengejek ku.
“ kepoo deh …” jawab ku singkat.
Hari sudah malam, segera ku begegas
untuk pulang.
Keesokan
hari nya aku memberanikan diriku utuk pergi ke kuta sendiri tanpa etha. Aku
memakai sepeda motor. Jarak rumah etha dan kuta memang tk terlalu jauh.
Seketika sampai…
Terlihat di ujung sana , aku melihat
sosok pria yag sejak tadi melihat ke arah ku. “ mingkin saja hanya perasaan aku
aja “ ucapku dalam hati sambil melanjutkan mengambil gambar pantai kuta. Tak
lama kemudian pria yang tadi diujung sana berjalan menghampiriku. Rasa nya aku
ingin sekali kaburr, taoi sudah telat. Dia dari jauh sudah meneriaki ku. “
heeey kamu..” suara teriakan nya yg
menukik, hampir sama ketika aku sedang berteriak.
Ketika sampai dihadapan ku, suara nya
yang hampir habis. Karna kelelahan berlari. “ maaf aku menggamu “ ucapnya
dengan muka yg sangat capek.
“ iya gapapa. Ada apa ya?” ucap ku
dengan wajah bertanya.
“ sedari tadi aku melihat kamu sedang
memotret kuta ya? “ ucap nya dengan wajah yang imut serta tatapan nya yang
sedang menunggu jawaban dariku.
“ iyaaa, tapi ini hanya hobby saja kok.”
Ucap ku
“ oh iyaa, dibali tepatnya di tanah lot
di daerah tabanan . besok akan diadakan pameran fotography, kalo kamu tak
keberatan kamu bisa mampir ke acara pameran tersebut.. “ ucap nya dengan wajah
imut nya.
“ waahh.. kebetulan sekali besok aku
akan pergi ke tanah lot bersama teman ku “ ucap ku
“ nah sangat kebetulan sekali ,kamu bisa
hair ke acara pameran fotography “ ucap nya dengan logak bali yang sangat
kental.
Tiba-tiba ada yang memanggil nya dari
belakang. Teman nya yang memanggil dari arah jalan raya bertatap ke arah
percakapan ku dan laki-laki itu.
“ jangan lupa besok yaaa, aku tunggu
disana” ucap nya sambil berlari meninggalkan ku. Seperti nya ia terburu-buru.
Aku belum sempat menanyakan siapa nama nya. Tapi untuk apa? Baiklah, abaikan …
Aku segera menyiapkan diriku untuk
jalan-jalan ke tanah lot sekaligus untuk menghadiri pameran fotography.
Merapihkan penampilan ku serta kamera ku. Dan etha sibuk dengan dandanan nya.
Kami siap berangkat dan mobil etha segera melaju dengan cepat.
Aku dan etha akhir nya sampai. Banyak
turis yang berdatangan. Banyak para photografer yang berdatangan . Baru masuk
tiba-tiba saja telpon etha berdering.
“
etha tolong antarkan mama ke dokter yaa,mobil mamah sedang dibengkel.
Tolong ya nak” suara mama etha yang
terdengar dari ujung telpon.
Etha memang daridulu anak yang penurut,
ia selalu patuh dan taat kepada orang tua nya. Tak lama, etha meminta izin
kepadaku untuk mengantar mama nya ke dokter. “ gy, maaf banget yaa. Gue harus
anter nyokap gue ke dokter. Lo gapapa kan sendiri ? kalo nanti sempat gue
usahain balik lagi kesini..” ujar etha yang merasa tak enak kepadaku karna
meninggalkan ku sendiri.
“ hemm.. gapapa kok tha. Aku nanti balik
sendiri aja, tak ingin aku merepotkan mu.” Ucapku
“ pulang sendiri? Emang tau ?” tugas
etha yang meragukan aku.
“ wkwkwk yaa tau dong. Kugy gituu..
tinggal naik taksi aja. Kan gampang tuh “ ucap ku yang agak sok belagu tau
jalan pulang.
“ yaudaaah,kan lo tuh cerewet pasti
bakal nyampe rumah. Gak akan nyasar ataupun diculik “ ucap etha yang mulai berkomentar.
“ lagi pula kalo gue diculik siapa yang
mau “ kata ku yang agak sedikit konslet
“ ah dasar manusia konslet. Yaudah gue
balik dulu yaa… bye “ kata etha sambil
elambaikan tangan nya kepada ku. Aku pun melambaikan tangan kepada nya.
Dasri kejauhan lagi, aku melihat
laki-laki yang berwajah imut itu berlari menghampiriku. Saat ia berlari
menghampiriku sedikit ada perasaan yang aneh, tak karuan, dan entah apa ini
nama nya.
Ketika ia sampai di hadapan ku.
Laki-laki berwajah imut ini menggenggam tanganku untuk masuk ke dalam galery
yang berada di samping kanan perjalanan menuju tanah lot.
“ kamu dengan siapa” ucap nya yang
memulai obralan kami dipagi hari ini.
“ awal nya aku dengan teman ku, tetapi
karna ada urusan mendadak akhir nya aku ditinggalkan dan alhasil aku sendiri”
ucapku
Obralan aku dan laki-laki yang berwajah
imut ini cukup menarik. Kami mengobrol banyak tentang apa fotography. Terasa
nyambung, seperti kawan lama yang tak pernah bertemu. Padahal memang kami tak
pernah bertemu.
Hari semakin larut. Langit mulai gelap.
Ingin ku melihat sunset di tanah lot, sungguh indah menikmati sunset bersama
seorang laki-laki meski ia bukan siapa-siapaku
Aku
berdiri di atas karang hitam.Lautan yang membentang menunjukan keindahan
nya. Air yang banyak,serta ombak nya menghantam karang-karang yang berada
dibawah. Seketika itu, terlintas difikiran ku. Perahu kertas ku yang
kuhanyutkan di pantai kuta, siapakah yang menemukan? Ah sudahlah~
Sambil menunggu matahari tenggelam, aku
dan laki-laki berwajah ini mengobrol panjang lebar. Namun hingga saat ini aku
belum mengetahui nama nya.
“ kita sudah berbicara san-sini.tapi aku
belum mengetahui namamu” ucapku yang bermaksud untuk mengetahui nama nya.
“ oh iyaa, kamu benar. Namaku Reza
noviardi. Kamu? “ ucap nya dengan wajah yang sedang menunggu jawaban dariku.
Mimik wajh nya sama saat kami bertemu di pantai kuta hari lalu.
“
Nama ku kugy herzsiva” tugas ku dengan tepat,singkat dan mengandung
banyak arti.
Tatapan nya yang sedari tadi menatap ku.
Membuat ku terasa kaku untuk menatap balik. Namun ketika mata ku dan mata nya
bertemu aku merasakan hal yang berbeda, tak ingin mengalihkan pandangan nya
kepad aapapun. Aku menikmati moment ini.
Dan sunset pun menutup perjumpaan kita
kali ini, namun tibatiba aku mengajak pulang reza . dan flash kamera reza
merabunkan mata ku. Satu gambar wajah ku telah di foto oleh nya tanpa ekspresi
dan itu kelihatan sangat jelek. Langsung aku dan reza tertawa saat melihat
kekocakan muka ku.
Reza segera mengantarkan aku pulang. Aku
terasa nyaman berada dekat nya. Ketika kami berboncengan di ats motor reza,
reza menarik tangan ku untuk memeluk pinggang nya. Kami terasa seperti menjalin
hubungan khusus, namun kenyataan nya tidak.
Aku menghempaskan tubuh ku atas tempat
tidur. Sungguh lelah hari ini . tak lupa aku segera bercerita pada etha. Etha
sangat terkejut dan etha sangat senang ketika melihat ku senang juga. Bayangan
reza tak kabur dari fikiran ku malam ini, terasa jelas, terasa dekat dan telah
terekam di memory panjang ku.
Sejak kejadian itu kami seing
menghabiskan waktu bersama-sama. Kami pergi ke pantai sanur, bedugul dan tempat
tempat yg indah di bali.
Malam itu adalah malam tahun baru. Etha
yang oergi bersama pacar nya; adly. Dan mamah etha, papah etha serta adik nya
pergi ke luar. Dan aku hanya sendiri saja dirumah. Tak ada yang menemaniku,
hanya tv yang masih menyala di dalam kamar.
Dari luar rumah aku mendengar ada yang
bertamu. Siapa lagi yang malam tahun baru gini bertamu? Sudah jam 11 padahal.
Ketika ku membuka pintu, ternyata REZA.
Laki-laki yang berwajah imut itu. Untuk apa ia datang kesini. Mengapa jam
segini. Pertanyaan terlontar di kepalaku, namun tak bisa ku ungkapkan.
“ 5 menit ganti baju, aku ingin
mengajakmu keluar” ucap nya yang serius. Aku kaget ketika ia berbicara seperti
itu, aku tak percaya. Apa yang ia katakan ? 5 menit dan mengajak ku jalan.
Penuh dengan kejutan.
“akhir nya sampai juga” kata nya.
Ternyata..
Pantai kuta.ia mengajak ku kesini, di
malam tahun baru? Ramai sekali, jalanan padat. Orang – orang memadatkan jalan.
Café-café dipenuhi oleh banyak orang, mereka sedang menyambut tahun baru.
“ gy aku menemukan ini” tukas nya. Kami
yang sedang duduk dipinggir pantai yang hanya ditemani setitik cahaya, dan
ombak pantai yang sangat ku sukai.
Segera reza menyodorkan secarik kertas
berbentuk perahu.
Hatiku tak karuan saat melihat kertas
berbentuk perahu tersebut.
Saat aku membuka nya, terlihat tulisan
yang mungil. Tinta pulpen yang agak sedikit kabur, karna terkena air.
“Ini tulisan ku, dan ini perahu ku.
Bagaimana kau bisa menemukan nya? Padahal setahu ku perahu kertas ini sudah
hanyut dibawa ombak kuta” ucapku dengan nada yang menimbulkan banyak
pertanyaan.
Reza menceritakan semua nya.dan sekarang
aku baru mengerti.
Ketika itu, aku sedang berada di pantai
kuta. Sedang mengambil gambar disana. Saat ku membidik fotoku ke laut, ku
melihat sebuah perahu kertas yang mengapung diatas ombak. Aku berlari mengambil
nya, dan ku mencari siapa yg menghanyutkan oerahu ini. Dan ternyata aku melihat
sosok mu dari belakang saja. Dan keesokan nya, aku datang lagi ke kuta untuk
menemukan sosok yang menghanyutkan perahu ini. Dan ternyata benar orang itu
adalah kamu.
Reza yang bercerita panjang lebar. Aku
seperti tertegun dan ternyata pangeran itu adalah reza. Ia sekarang berada di
hadapan ku.
Ia menatapku agak serius. “ kugy
herzsiva, aku mencintaimu sejak aku menemukan secarik perahu kertas ini dan
melihat sosok mu dari belakang. Tanpa perahu ini mungkin aku tak akan
mempertemukan kita. Apakah kau mencintaiku juga? Bisakah kau menerimaku sebagai
pangeran dihatimu? “ ucap nya dan lagi-lagi wajah yang sedang menunggu jawaban
dariku.
Tanpa ku jawab, aku langsung memeluk
dirinya. Dan itu bertanda aku “mengiyakan”
Jarak kami hanya sekitar 3cm,terus
mendekat… dekat.. dan dekat.
Satu ciuman hangat saat itu juga
bertemu.kami melebur jadi satu.
Suara kembang api yang menyambut tahun
baru, dan suara ombak pantai serta reza. Membuat tahun baru ku terasa lebih
sempurna dan berarti.
“ terimakasih perahu kertas ku kau telah
membawakn malam ini begitu sempurna untuk ku”
NAMA LENGKAP : ENDAH RESTIKA
NAMA PENA: KARMACHAMALEON
TWITTER : @endahRL
EMAIL : restika.endah @ymail.com
ALAMAT LENGKAP : JL. GUNUNG SALAK 3 RT.O1/12 NO.52 BEKASI
SELATAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar