KISAH PERSAHABATAN KITA
Baru saja berakhirHujan di sore ini
Menyisakan keajaiban
Kilauan indahnya pelangi
Tak pernah terlewatkan
Dan tetap mengaguminya
Kesempatan seperti ini
Tak akan bisa di beli
Bersamamu kuhabiskan waktu
Senang bisa mengenal dirimu
Rasanya semua begitu sempurna
Sayang untuk mengakhirinya
Melawan keterbatasan
Walau sedikit kemungkinan
Tak akan menyerah untuk hadapi
Hingga sedih tak mau datang lagi
Bersamamu kuhabiskan waktu
Senang bisa mengenal dirimu
Rasanya semua begitu sempurna
Sayang untuk mengakhirinya
Janganlah berganti
janganlah berganti
janganlah berganti
Tetaplah seperti ini
janganlah berganti
janganlah berganti
Tetaplah seperti ini
Dan seorang remaja berkata, Bicaralah pada kami tentang
Persahabatan.
Dan dia menjawab:
Sahabat adalah keperluan jiwa, yang mesti dipenuhi.
Dialah ladang hati, yang kau taburi dengan kasih dan kau tuai dengan penuh rasa terima kasih.
Dan dia pulalah naungan dan pendiangan mu.
Karena kau menghampirinya saat hati lupa dan mencarinya saat jiwa mau kedamaian.
Sahabat adalah keperluan jiwa, yang mesti dipenuhi.
Dialah ladang hati, yang kau taburi dengan kasih dan kau tuai dengan penuh rasa terima kasih.
Dan dia pulalah naungan dan pendiangan mu.
Karena kau menghampirinya saat hati lupa dan mencarinya saat jiwa mau kedamaian.
Bila dia berbicara, mengungkapkan fikirannya, kau tiada
takut membisikkan kata “Tidak” di kalbumu sendiri, pun tiada kau menyembunyikan
kata “Ya”.
Dan bilamana dia diam,hatimu berhenti dari mendengar hatinya; karena tanpa ungkapan kata, dalam persahabatan, segala fikiran, hasrat, dan keinginan dilahirkan bersama dan dikongsi, dengan kegembiraan tiada terkirakan.
Di kala berpisah dengan sahabat, tiadalah kau berdukacita;
Kerana yang paling kau kasihi dalam dirinya, mungkin kau nampak lebih jelas dalam ketiadaannya, bagai sebuah gunung bagi seorang pendaki, nampak lebih agung daripada tanah ngarai dataran.
Dan bilamana dia diam,hatimu berhenti dari mendengar hatinya; karena tanpa ungkapan kata, dalam persahabatan, segala fikiran, hasrat, dan keinginan dilahirkan bersama dan dikongsi, dengan kegembiraan tiada terkirakan.
Di kala berpisah dengan sahabat, tiadalah kau berdukacita;
Kerana yang paling kau kasihi dalam dirinya, mungkin kau nampak lebih jelas dalam ketiadaannya, bagai sebuah gunung bagi seorang pendaki, nampak lebih agung daripada tanah ngarai dataran.
Dan tiada maksud lain dari persahabatan kecuali saling
memperkaya roh kejiwaan.
Karena cinta yang mencari sesuatu di luar jangkauan misterinya, bukanlah cinta , tetapi sebuah jala yang ditebarkan: hanya menangkap yang tiada diharapkan.
Karena cinta yang mencari sesuatu di luar jangkauan misterinya, bukanlah cinta , tetapi sebuah jala yang ditebarkan: hanya menangkap yang tiada diharapkan.
Dan persembahkanlah yang terindah bagi sahabatmu.
Jika dia harus tahu musim surutmu, biarlah dia mengenali pula musim pasangmu.
Gerangan apa sahabat itu jika kau senantiasa mencarinya, untuk sekadar bersama dalam membunuh waktu?
Carilah ia untuk bersama menghidupkan sang waktu!
Kerana dialah yang bisa mengisi kekuranganmu, bukan mengisi kekosonganmu.
Dan dalam manisnya persahabatan, biarkanlah ada tawa ria dan berkongsi kegembiraan..
Kerana dalam titisan kecil embun pagi, hati manusia menemui fajar dan ghairah segar kehidupan.
Jika dia harus tahu musim surutmu, biarlah dia mengenali pula musim pasangmu.
Gerangan apa sahabat itu jika kau senantiasa mencarinya, untuk sekadar bersama dalam membunuh waktu?
Carilah ia untuk bersama menghidupkan sang waktu!
Kerana dialah yang bisa mengisi kekuranganmu, bukan mengisi kekosonganmu.
Dan dalam manisnya persahabatan, biarkanlah ada tawa ria dan berkongsi kegembiraan..
Kerana dalam titisan kecil embun pagi, hati manusia menemui fajar dan ghairah segar kehidupan.
~ Khalil Gibran
Sore itu bel pulang sekolah berbunyi “ TENG… TENG…
TENG..” Suara nya yang khas dan berbunyi
sampai 3 kali. Terlihat para remaja meninggalkan kelas dan segera menuju ke
gerbang sekolah untuk pulang ke rumah. Pukul 13.00 semua sekolah sudah sepi,
yang ada hanya beberapa guru,security dan aku.
Aku
menunggu ayah ku untuk menjemput ku. Ku lihat di lapangan sekolah ada beberapa
siswa/I yang belum pulang. “Sedang apa mereka?” Tanya ku dalam hati.Aku berdiri
sambil meninggalkan tempat yg sudah kutunggu selama 1 jam. Langkah ku terus
mengikuti apa yang diinginkan fikiran ku. Langkah ku terhenti di samping
lapangan. Dan yang kulihat adalah sekumpulan remaja yang sedang baris-berbaris,
membentuk variasi, membuat tandu dan sambil meniup peluit. “ Anak pramuka “
ucapanku yang dibawa angin.
Aku semakin penasaran, sekaligus ada perasaan ingin
bergabung. Tapi tekad ku belum kuat dan berani. Semakin lama ku memandangi
sekelompok anak pramuka sedang latihan dan selama itukah aku tertarik untuk
bergabung bersama mereka. Mereka terlihat kompak,rapih, dan berwibawa. Aku suka
itu.
Mata ku tak pernah kabur. Yang kulihat tetap itu. Sekelompok
anak pramuka. Langit tak bersahabat. Langit tampak menakutkan dan menyeramkan.
Hujan pun datang. Aku berpindah tempat ke koridor masjid. Ayah ku pun belum tampak juga.
Anak-anak pramuka yang sedang berteduh di koridor sekolah. Meskipun
mereka basah karna hujan mereka tetap terlihat senang.
Salah satu dari anak pramuka tersebut menghampiriku.
“ Kugy kan? Kelas X.1 ??” Tanya ricky kepada ku .
“Aku kaget. Bagaimana ia bisa tahu nama ku. Dan dia juga tahu
aku kelas berapa. Siapakah dia? Aku tak mengenalnya” batin ku meloncatkan
pertanyaan-pertanyaan yang retoris.
“ ha? Iya aku kugy. Yap,X.1 kelas ku. Tapi bagaimana kamu
tahu nama ku? “ ucapku dengan wajah penasaran.
“ yaa ampun kugy, siapa sih yang gak kenal kamu. Semua murid
disini tau kamu kali. Kamu pintar, cantik, tapi aku sering liat kamu sendiri. Teman-
teman mu memang kemana? “ ucap ricky yang
pertanyaan nya membuatku sangat kaget.
“ aku biasa saja kok, aku terlihat sendiri karena….” Ucapku
sambil kebingungan menjawab pertanyaan ricky yang terakhir.
“ karena apa? “ tegas ricky
“ karena aku memang tak punya teman “ nada suaraku yang
memang agak sedikit lemah.
“Aku memang sering mendapat rangkin 1, aku juga seorang
model. Maka dari itu semua murid disekolah ini mengosipkan aku kalau aku “
cantik & pintar” tapi apa cantik dan pintar menjamin semua nya?
Tidak ada yang ingin berteman dengan ku. Setiap aku
istirahat aku selalu sendiri dan sendiri. Entah mengapa tak ada yang ingin
berteman dengaku. “ suara ku mengecil.
“ Gy, jangan merendah
gitu dong. Gue mau kok berteman sama lo. Lo emang terlihat cantik dan pintar
tapi lo kurang tau cara untuk beradaptasi, cara untuk mendapat teman banyak.” Ucap
ricky yang terlihat menasihati ku.
“ iya ky. Gue emang terlalu focus sama belajar dan karir
gue. Gue gak liat diri gue sendiri, gue gapunya teman. Padahal selama ini gue
butuh teman curhat. Tapi? Gue gaada teman. Gue iri liat anak-anak pramuka gitu.
Walaupun mereka sedang sedih, tapi enjoy
aja gituh.” Ucapku dengan wajah yg mulai ketekuk.
“ hahahaha kugy.. kugy.. kalo kamu mau gabung sama kita. Ayo
aja. Coba kamu ikut dulu extrakulikuler pramuka ini, pramuka bukan suatu eskul
saja tapi disini juga kita diajarkan cara survive, berorganisasi, pengalaman
yang buat kita pengen lagi. Banyak deh pokok nya.” Ucap ricky yang terus
bicara.
“ tapi gimana cara
nya?” kata ku sambil wajah sumringah.
“ kamu tinggal datang aja kalo kita sedang latihan atau
kumpul-kumpul di secretariat. Hari sabtu dan minggu gy di secretariat pramuka
jam 08.00 pagi..” ucap ricky.
“okedeeh ricky.. thank’s yaa..” ucapku sambil tersenyum
senang.
Keesokan hari nya
Langkah k uterus menuju kea rah yang aku inginkan. Siang ini
memang agak panas dari siang sebelum nya. Aku memberanikan langkah ku ke secretariat
pramuka sekolah ku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar